Jumat, 06 Mei 2011

Metode Belajar Inquiry

Metode Belajar Inquiry

Salah satu metode pembelajaran dalam bidang Sains, yang sampai sekarang masih tetap dianggap sebagai metode yang cukup efektif adalah metode inquiry. David L. Haury dalam artikelnya, Teaching Science Through Inquiry (1993) mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak: inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inquiry berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu (Haury, 1993).

Alasan rasional penggunaan metode inquiry adalah bahwa siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai Sains dan akan lebih tertarik terhadap Sains jika mereka dilibatkan secara aktif dalam "melakukan" Sains. Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang punggung metode inquiry. Investigasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep Sains dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah siswa. Diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berfikir ilmiah tersebut (Blosser, 1990).

Metode inquiry yang mensyaratkan keterlibatan aktif siswa terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap anak terhadap Sains dan Matematika (Haury, 1993). Dalam makalahnya Haury menyatakan bahwa metode inquiry membantu perkembangan antara lain scientific literacy dan pemahaman proses-proses ilmiah, pengetahuan vocabulary dan pemahaman konsep, berpikir kritis, dan bersikap positif. Dapat disebutkan bahwa metode inquiry tidak saja meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dalam Sains saja, melainkan juga membentuk sikap keilmiahan dalam diri siswa.

Metode inquiry merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inquiry adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi (Sagala, 2004).

Walaupun dalam praktiknya aplikasi metode pembelajaran inquiry sangat beragam, tergantung pada situasi dan kondisi sekolah, namun dapat disebutkan bahwa pembelajaran dengan metode inquiry memiliki 5 komponen yang umum yaitu Question, Student Engangement, Cooperative Interaction, Performance Evaluation, dan Variety of Resources (Garton, 2005).

Question. Pembelajaran biasanya dimulai dengan sebuah pertanyaan pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa dan atau kekaguman siswa akan suatu fenomena. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya, yang dimaksudkan sebagai pengarah ke pertanyaan inti yang akan dipecahkan oleh siswa. Selanjutnya, guru menyampaikan pertanyaan inti atau masalah inti yang harus dipecahkan oleh siswa. Untuk menjawab pertanyaan ini - sesuai dengan Taxonomy Bloom - siswa dituntut untuk melakukan beberapa langkah seperti evaluasi, sintesis, dan analisis. Jawaban dari pertanyaan inti tidak dapat ditemukan misalnya di dalam buku teks, melainkan harus dibuat atau dikonstruksi.

Student Engangement. Dalam metode inquiry, keterlibatan aktif siswa merupakan suatu keharusan sedangkan peran guru adalah sebagai fasilitator. Siswa bukan secara pasif menuliskan jawaban pertanyaan pada kolom isian atau menjawab soal-soal pada akhir bab sebuah buku, melainkan dituntut terlibat dalam menciptakan sebuah produk yang menunjukkan pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari atau dalam melakukan sebuah investigasi.

Cooperative Interaction. Siswa diminta untuk berkomunikasi, bekerja berpasangan atau dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai gagasan. Dalam hal ini, siswa bukan sedang berkompetisi. Jawaban dari permasalahan yang diajukan guru dapat muncul dalam berbagai bentuk, dan mungkin saja semua jawaban benar.

Performance Evaluation. Dalam menjawab permasalahan, biasanya siswa diminta untuk membuat sebuah produk yang dapat menggambarkan pengetahuannya mengenai permasalahan yang sedang dipecahkan. Bentuk produk ini dapat berupa slide presentasi, grafik, poster, karangan, dan lain-lain. Melalui produk-produk ini guru melakukan evaluasi.

Variety of Resources. Siswa dapat menggunakan bermacam-macam sumber belajar, misalnya buku teks, website, televisi, video, poster, wawancara dengan ahli, dan lain sebagainya.

Rabu, 28 Juli 2010

Pengumuman PLPG Tahap 3 Kuota 2010 ( REVISI )
Sebanyak 720 Guru akan mengikuti PLPG , yang akan dilaksanakan mulai : Hari/ Tanggal : Jum'at, 23 Juli 2010 Waktu : Pukul 07.00 WIB -Selesai Tempat : Auditorium UNS ... Selengkapnya

Senin, 12 Juli 2010 - 13:54:48 WIB
Pengumuman PLPG Tahap 2 Kuota 2010
Sebanyak 720 Guru akan mengikuti PLPG , yang akan dilaksanakan mulai : Hari/ Tanggal : Rabu, 14 Juli 2010 Waktu : Pukul 07.00 WIB -Selesai Tempat : Auditorium UNS Solo Pengantar pelaksanaan ... Selengkapnya

Minggu, 04 Juli 2010 - 17:43:54 WIB
Pengumuman PLPG Tahap 1 Kuota 2010
Sebanyak 720 Guru akan mengikuti PLPG , yang akan dilaksanakan mulai : Hari/ Tanggal : Senin, 5 Juli 2010 Waktu : Pukul 07.00 WIB -Selesai Tempat : Auditorium UNS Solo Adapun daftar peserta ... Selengkapnya

Rabu, 21 Juli 2010

Ylmf OS : Sistem Operasi Perpaduan Antara Ubuntu Dan Windows XP

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (4 votes, average: 4.75 out of 5)
Loading ... Loading ...

31________ylmf-os-ubuntu-that-looks-like-windows-21

Anda ingin mencoba sistem operasi linux yang tampilannya sangat mirip dengan Windows? Cobalah sistem operasi linux berikut ini, siapa tau Anda tertarik untuk menginstall-nya di komputer kesayangan Anda.

Perusahaan asal China, The Rain Forest Wind baru saja memperkenalkan sistem operasi baru, Ylmf OS namanya. Sistem operasi ini merupakan modifikasi dari Ubuntu. Kalau dilihat dari tampilan antarmuka terlihat sekali bahwa sistem operasi ini sangat mirip dengan Windows XP keluaran Microsoft. Tidak hanya memiliki theme GTK yang dirancang seperti Windows XP desktop, namun juga icon-icon yang digunakan sangat identik dengan yang Windows miliki.

Di atas semua itu, ada juga beberapa program yang berguna dan aplikasi yang tidak tersedia pada Ubuntu. Ingin tau lebih lanjut? Bandingkan saja Ylmf OS ini dengan versi asli linux Ubuntu:

  • Theme-nya sangat persis dengan Windows XP
  • Integrasi aplikasi Wine seperti pada Windows
  • Kemampuan ekstrak file RAR hanya dengan sekali klik saja
  • Efek desktop 3D menggunakan Compiz Fusion
  • Integrasi dengan CHM viewer
  • Tambahan ‘Open in Terminal’ sebagai add-on Nautilus
  • Tambahan aMule P2P, aplikasi file sharing
  • Aplikasi Pidgin multi-protocol instant messenger
  • FileZilla FTP client
  • Claws e-mail client
  • Integrasi dengan Downloader For X (D4X) sebagai tools untuk download
  • Integrasi dengan Dr.com graphical client untuk penggunaan internet lebih mudah
  • Browser Mozilla Firefox (FlashGot, D4X support, FlashAX, Alipay)
  • SMPlayer video player
  • Gecko Mediaplayer web video player
  • OpenOffice.org
  • PDF reader
  • Chinese time zone
  • Partisi seperti pada Windows

Tertarik untuk mencoba sistem operasi Ylmf OS ini? Silahkan unduh dari link berikut ini :

http://linux.softpedia.com/get/System/Operating-Systems/Linux-Distributions/Ylmf-OS-53408.shtml